Pembentukan Kepribadian

           Sebelum kami membagi sedikit ilmu mengenai Pembentukan Kepribadian, kami mohon maaf karena baru sempat mengisi kembali artikel yang mungkin anda butuhkan di jasakonsultasionline.blogspot.com. Dan berikut langsung saja disimak artikel mengenai Pembentukan Kepribadian.

          Istilah bahasa inggris untuk kepribadian, adalah personality, yang berasal dari kata latin persona yang artinya adalah topeng. Dulu topeng dipakai dalam teater untuk menunjukan karakter tokoh yang dimainkan. kepribadian adalah sebuah konsep yang sangat sukar dimengerti dalam psikologi, meskipun istilah ini digunakan sehari-hari. seperti artikel-artikel mengenai psikologi kami yang lain, dalam pembahasan mengenai pembentukan kepribadian juga mengalami kesimpulan definisi yang beragam dari para pakar psikologi. Dari banyaknya definisi yang dibuat oleh para ahli psikologi, yang kami rasa paling mudah dipahami adalah definisi dari gordon w.allport yang sudah merintis konsep tentang kepribadian ini sejak 1937 sebagai berikut

"Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri dari sistem-sistem psiko-fisik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik ( khusus ) dari individu tersebut terhadap lingkungannya"

Kata-kata kunci dari definisi allport tersebut adalah :
  1. Sistem psikis ( pikiran,perasaan,motivaisi,minat,dll ) dalam sistem fisik ( tinggi badan,warna kulit, sistem syaraf, pencernan, kacamata, jerawat, gemuk / kurus, dll )
  2. Organisasi dinamis yang menggabungkan semua sistem psiko-fisik tadi dalam suatu proses kerja yang saling berkaitan dan terus berubah dari waktu ke waktu sebagai upaya.
  3. Penyesuaian diri individu tersebut terhadap lingkungannya.
  4. Secara unik ( khas, tidak sama dengan individu lainnya ). 
          Itulah yang disebut dengan kepribadian, kepribadian selalu berubah-ubah karena selalu menyesuaikan diri dengan keadaan tetapi juga ada yang menetap. Dalam pemeriksaan psikologis,tugas psikolog adalah mengidentifikasi aspek-aspek kepribadian yang sifatnya relatif menetap yang akan menentukan prestasinya kelak di pekerjaannya. Menurut allport, salah satu aspek yang menetap itu adalah sifat ( trait ) seperti amarah, cepat tanggap, atau pemberani. Termasuk juga disini aspek kecerdasan. Sebaliknya, ada aspek-aspek yang sifatnya sementara dan bisa diubah atau dikembangkan melalui pengalaman dan pelatihan, seperti sikap kerja, ketekunan, disiplin, dll. Disinilah faktor bawaan akan dipadukan dengan faktor pengalaman dalam suatu hasil pemeriksaan psikologis yang komprehensif. 

          Seperti hal-nya dalam intelegensi dalam kepribadian juga digunakan alat-alat psikodiagnostis atau psiokotes. Dalam asesmen ( teknik evaluasi psikologik yan lebih lengkap ) , tidak hanya digunakan alat-alat psikodiagnostis, melainkan juga digunakan metode wawancara dan observasi melalui proses simulasi, games, diskusi, dll. Semua itu dilakukan agar psikolog dapat memberikan gambaran yang selengkap dan setepat mungkin tentang kepribadian para subjek yang diperiksa.

          Berbeda dengan alat - alat psikodiagnostik untuk mengetahui tingkat kecerdasan, tes kepribadian tidak hanya menggunakan teknik mengukur ( kuantitatif, psikometri ) , melainkan juga menggunakan teknik tes proyeksi dan tes inventori. 

          Seperti sudah dijelaskan diatas dalam melaksanakan tugasnya untuk mendeskripsikan kepribadian seseorang,khususnya dalam proses asesmen, psikolog juga menggunakan teknik wawancara, diskusi atau stimulasi. Dalam teknik - teknik itu ada dua hal yang perlu diperhatikan karena terkait dengan pengalaman masa lalu yang ikut membentuk keribadian. 

  1. Pengalaman yang umum yaitu yang dialami tiap - tiap individu dalam kebudayaan tertentu. Meskipun demikian, kepribadian seseorang tidak dapat diramalkan atau dikenali hanya berdasarkan pengetahuan tentang struktur kebudayaan dimana orang itu hidup.
  2. Pengalaman yang khusus, yaitu pengalaman - pengalaman yang terjadi dan dialami individu, terlepas dari status dan peranan orang yang bersangkutan dalam masyarakat. hal ini harus tertangkap oleh psikolog karena sangat besar kemungkinannya terkait dengan corak kepribadian subjek yang sedang diperiksa. 
Ekspresi Kepribadian

          Sudah kami jabarkan diatas mengenai arti kepribadian, oleh karena itu jika kita hendak menggambarkan atau menguraikan kepribadian seseorang, kita harus membagi-bagi kepribadian dalam beberapa karakteristik yang dapat dilihat atau diukur. Dalam artian kepribadian seseorang itu diartikan dalam beberapa karakteristik sehingga dengan memahami karakteristik - karakteristik tersebut, kita dapat mengerti pula kepribadian orang yang bersangkutan.

          Meski tidak semua pakar sependapat, namun karakteristik - karakteristik yang saya anggap paling penting untuk mengenali kepribadian ialah :

  1. Penampilan fisik : Tubuh yang besar, wajah yang tampan, pakaian yang rapi, atau tubuh yang kurang sehat, pakaian kusut, semuanya menggambarkan kepribadian dari orang yang bersangkutan. Juga bisa dilihat apakah ia berwibawah dan percaya diri, atau kurang semangat dan mempunyai perasaan rendah diri dan sebagainya.
  2. Tempramen : Yaitu suasana hati yang menetap dan khas pada orang yang bersangkutan.
  3. Kecerdasaan dan kemampuan : trmasuk kreativitasnya, mengikuti teori multiple intellegence, kita bisa mengidentifikasi kemampuan yang menonjol pada orang yang bersangkutan.
  4. Arah dan pandangan mengenai nilai - nilai : seperti hobi, pekerjaan, dan kebiasaan sehari - hari merupakan indikator terbaik untuk menggambarkan arah minat dan pandangan moral seseorang.
  5. Sikap sosial : hal ini bisa diukur dengan psikotes atau skala, namun juga bisa digali dari wawancara mendalam atau observasi dalam proses simulasi, games, atau diskusi.
  6. Kecenderungan - Kecenderungan dalam motivasinya : hal ini juga bisa diketahui melalui beberapa tes wawancara serta observasi selama pemeriksaan.
  7. Cara - cara pembawaan diri : seperti sopan santun, banyak bicara, kritis, mudah bergaul, dll. 
  8. Kecenderungan patologis : ini merupakan tanda - tanda adanya gangguan jiwa yang serius. 

Jenis Kepribadian

          Meskipun kepribadian itu unik, berbeda pada setiap orang, tetapi ada pakar psikologi yang berusaha menggolong - golongkan kepribadian dalam beberapa jenis. Usaha ini adalah usaha yang sukar sekali, karena itu penggolongan yang dibuat hanya dapat didasarkan pada satu atau dua aspek saja dari keseluruhan kepribadian.

          Penggolongan menurut Ernst Kretschmer didasari pada ciri fisik dan berorientasi pada penyakit - penyakit kejiwaan. Ada tiga macam penggolongan yaitu :
  1. Tipe asthenis : bertubuh kurus, jangkung, memiliki tempramen yang mirip dengan penderita skizofrenia.
  2. Tipe Atletis : bertubuh tegap, seperti olahragawan, memiliki tempramen yang mirip dengan penderita epilepsi.
  3. Tipe piknis : gemuk, pendek, bertempramen mirip dengan penderita manis-depresif.

Penggolongan yunani kuno

          Hipokrates, bapak ilmu kedokteran berpendapat bahwa kepribadian seseorang dipengaruhi oleh proses - proses faali dalam tubuh. Teorinya tentu saja mengenai cairan - cairan tubuh sekarang relevan lagi namun tipologinya masih banyak dipakai, seperti :

  1. Tipe sanguinis : sangat periang, dipengaruhi terbesar oleh darah.
  2. Tipe Phlekmatik : lamban, tak bersemangat, yang paling berpengaruh adalah kelenjar ludah.
  3. Tipe Melankolik : sedih, murung, banyak dipengaruhi oleh empedu hitam.
  4. Tipe kholerik : pemarah, cepat bereaksi, banyak dipengaruhi oleh empedu kuning.

          Tripologi yang lebih modern dilakukan oleh Carl Gustav Jung, yang mendasarkan penggolongannya pada perilaku atau karakteristik psikologis saja.

  1. Tipe introvert : yaitu orang dengan kepribadian yang cenderung untuk menarik dir dan menyendiri, terutama dalam keadaan emosional, sedang menghadapi masalah atau konflik. Ia pemalu dan lebih suka menyendiri.
  2. Tipe ekstrovert : yaitu orang yang dalam keadaan tertekan justru akan menggabungkan diri dengan orang banyak sehingga bebannya terasa berkurang. ia pemarah dan memilih pekerjaan seperti pedagang, pekerja sosial, juru bicara dan semacamnya, yaitu pekerjaan - pekerjaan yang banyak melibatkan orang - orang.
  3. Tipe Ambivert : yaitu orang - orang yang memiliki kepribadian campuran dari kedua jenis diatas.

         Demikian artikel mengenai Pembentukan Kepribadian dari kami, semoga bermanfaat dan jika ada kekurangan silahkan tambahkan di kotak komentar di bawah. 


Baca juga :

Inteligensi 

Definisi, Teori Dan Jenis Emosi

 

0 comments:

Posting Komentar