Menurut asal kata-nya, psikologi berasal dari bahasa yunani yaitu Psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. jadi secara harfiahnya psikologi berarti '' ilmu jiwa ''. Namun pada saat itu arti dari " ilmu jiwa " masih sangat kabur sekali, apa yang dimaksud dengan " jiwa "? masih belum ada yang tahu makna sesungguhnya. bahkan banyak sarjana psikologi memberi definisi sendiri sesuai dengan arah minat dan aliran masing-masing.
Sebelum psikologi berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan pada tahun 1879, psikologi dipelajari oleh filsafat dan ilmu faal. filsafat sudah mempelajari gejala - gejala kejiwaan sejak 500-600 tahun SM melalui filsuf-filsuf yunani kuno. Ada diantara para filsuf yang dianggap sebagai bapak filsafat yaitu Thales. Beliau mengartikan bahwa jiwa sebagai sesuatu yang spernatural, jadi jiwa itu tidak ada karena yang ada di alam ini hanyalah gejala alam ( natural phenomena ) dan gejala alam itu berasal dari air.
tetapi ada yang berpendapat lain yaitu Anaximander yang berpendapat bahwa segala sesuatu berasal dari apeiron yang artinya tak terbatas,tak berbentuk,tak bisa mati yaitu seperti konsep tuhan dijaman kita sekarang. Berdasarkan hal tersebut beliau berpendapat bahwa jiwa itu ada. Adapun anaximenes seoranf filsuf yang berpendapat bahwa jiwa itu ada karena segala sesuatu berasal dari udara.
hmm agak bingung juga ya dengan pendapat para filsuf di atas. tapi ada juga filsafat yunani kuno berikutnya yang sudah lebih kongkrit dalam memaknai jiwa. Seperti salah satunya adalah Hipokrates yang juga dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran yang beranggapan bahwa manusia dapat digolongkan menjadi empat tipe kepribadian berdasarkan cairan tubuh yang dominan yaitu tipe sanguin ( riang ) yang didominasi oleh darah, tipe melankolis ( murung ) oleh sumsum hitam, koleris ( cepat bereaksi, plegmatis ( lamban ) oleh lendir.
Wah dari sekian banyak tokoh yang sudah saya jabarkan tadi ternyata ada yang kemudian berperan penting dalam perkembangan psikologi ratusan tahun kedepan yaitu tiga serangkai sokrates,plato, dan aristoteles,yang sering disebut dengan trio SPA. Plato adalah murid dari sokrates, sedangkan aristoteles adalah murid dari plato. sokrates memperkenalkan teknik wawancara intuk memancing pikiran-pikiran dari seseorang, karena dia percaya bahwa jiwa ada didalam tubuh manusia. Kemudian muncul teori dari plato bahwa jiwa manusia mulai masuk ke tubuhnya sejak manusia berada dalam kandungan. dan aristoteles menyumbangkan pikiran yang sangat penting dalam tulisannya yang berjudul " The Anima " , dia mengatakan makhluk hidup terbagh dari tiga golongan yaitu Anima vegetativa ( tumbuh-tumbuhan ), Anima sensitiva ( hewan ), dan Anima Intelektiva ( manusia ).
Pemikiran para filsuf yunani kuno berkembang terus sampai pada zaman renaisan,yaitu zaman revolusi ilmu pengetahuan di eropa. Di era ini seorang filsuf prancis mencetuskan definisi bahwa ilmu jiwa ( psikologi ) adalah ilmu tentang kesadaran. Ia mengemukakan motonya yang terkenal " cogito ergo sum " karena menurut beliau segala sesuatu didunia ini tidak ada yang dapat dipastikan kecuali pikirannya sendiri. Di era yang sama namun pada generasi berikutnya seorang filsuf inggris mengemukakan pendapat bahwa yang terpenting adalah penginderaan, bukan kesadaran atau rasio. Menurutnya segala sesuatu berawal dari penginderaan, rasio hanya mengikuti apa yang diserap oleh penginderaan. Oleh karena itu dalam pandangan barkeley psikologi adalah ilmu tentang penginderaan ( persepsi ).
Era ilmu faal dimulai pasca renaisan. Ketika itu para ilmu faal khususnya para dokter tertrik pada masalah-masalah kejiwaan. Pada saat itu dengan berkembangnya ilmu pengetahuan di negara-negara eropa khususnya dibidang fisika dan biologi, para ahli ilmu faal berpendapat bahwa jiwa erat sekali hubungannya dengan susunan syaraf dan refleks-refleks.
Dimulai dengan Sir Charles Bell dan Franchoise Magendie menemukan syaraf-syaraf sensorik dan syaraf-syaraf motorik, kemudian menemukan berbagai hal antara lain pusat bicara di otak dan mekanisme refleks. Setelah itu timbulah definisi tentang psikologi yang mengaitkan psikologi dengan tingkah laku dan selanjutnya mengaitkan tingkah laku dengan refleks.
Perkembangan definisi itu masih berlanjut hingga sekarang diantara para sarjana psikologi moderen yang mengemukakan definisinya, dapat dikemukakan diantaranya misalnya :
- Gardner Murphy : " psikologi adalah ilmu yang mempelajari respon yang diberikan oleh mahluk hidup terhadap lingkungannya. "
- Boring, Edwin G, Herbert S. Lanfeld, Harry P. Weld : " Psikologi adalah studi tentang hakikat manusia "
- Clifford T. Morgan : " Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan. "
Saat ini sudah demikian banyak definisi psikologi sehingga sulit dikatakan bahwa ada satu definisi yang berlaku umum. Ada juga sebagian pakar ingin definisi yang lebih konkrit daripada jiwa, atau mental, sehingga mereka mendefinisikan psikologi sebagai " Aktifitas Mental " Namun ada yang beranggapan bahwa itu masih pengertian luas. maka munculah definisi psikologi sebagai " Elemen Introspeksi atau mawas diri, waktu reaksi, refleks, atau perilaku. "
Namun perkembangan ini tidak memuaskan beberapa pakar psikologi yang lain, karena definisi-definisi tersebut dianggap melanggar janji awal psikologi yang secara etimologis berarti ilmu jiwa. Gene Zimmer pernah menyatakan bahwa psikologi harus mampu menjelaskan hal-hal seperti imajinasi, perhatian, intelek, kewaspadaan, niat, akal, kemauan, tanggung jawab, memori dll yang sehari-hari melekat pada diri kita, karena tanpa itu psikologi tidak akan banyak bermanfaat.
Walaupun demikian, kita membutuhkan satu definisi yang paling sesuai digunakan, tanpa adanya satu definisi yang dapat dijadikan pegangan maka sukarlah kita berbicara mengenai psikologi. Untuk itu saya ajak kalian untuk melihat kembali definisi-definisi di atas yang sekalipun berbeda-beda pada hakikatnya tetap mempunyai beberapa kesamaan.
Dalam definisi di atas kita lihat beberapa unsur yaitu :
Ilmu Pengetahuan, yaitu suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu.
Perilaku atau Perbuatan, Perilaku mempunyai arti yang lebih knnkrit daripada jiwa. karena leih konkrit itu maka perilaku lebih mudah dipelajari daripada jiwa dan melalui perilaku kita tetap dapat mempelajari jiwa.
Manusia, Makin lama objek materil psikologi makin mengarah kepada manusia karena manusialah yang paling berkepentingan dengan ilmu ini.
Lingkungan, Yaitu tempat dimana manusia itu hidup menyesuaikan diri ( beradaptasi ) dan mengembangkan dirinya. Berbeda dengan mahluk-mahluk lainnya di dunia ini. Dengan menggunakan ilmu pengetahuan manusia bisa membangun gedung-gedung pencakar langit atau roket kebulan dan dengan menggunakan bahasa, manusia dapat saling berhubungan dan saling mengerti satu sama lain. dengan bantuan teknologi manusia menggunakan telepon genggam dan internet untuk saling berkomunikasi ke seluruh dunia dalam hitungan detik.
Demikian sedikit informasi dari kami jasakonsultasionline.blogspot.com. Silakan jika ada yang mau menambahkan mengenai pembahasan di atas. dan jangan lupa baca juga *
0 comments:
Posting Komentar