Fungsi - Fungsi Psikis



          Selamat malam pembaca, kali ini kami akan membagi sedikit pengetahuan kami mengenai fungsi - fungsi psikis. Sebelum kita membahas mengenai fungsi - fungsi psikis, sebelumnya kami ingin sampaikan kepada para pembaca bahwa ada teman kita yang curhat mengenai masalah kehidupannya. Tetapi kami mohon maaf belum bisa mempost-kan curhat teman kita di blog ini, maka sering - seringlah membuka jasakonsultasionline.blogspot.com karena apa yang di ceritakan teman kita akan segera kami post di blog ini. Oke langsung saja kita mulai pembahasan mengenai fungsi - fungsi psikis.

Persepsi


          Apa yang ada disekitar kita, akan kita tangkap melalui panca indra dan di proyeksikan pada bagian tertentu di otak, sehingga kita dapat mengamati apakah itu. Pada seorang anak yang baru lahir ( bayi ) bayangan - bayangan yang dikirim ke otak masih begitu tercampur aduk sehingga anak yang baru lahir belum bisa membedakan benda dengan jel`s. tetapi semakin besar anak tersebut maka ogan syaraf - syaraf yang ada di otaknya serta dengan bertambahnya pengalaman anak tersebut maka dia akan bisa mengenali benda - benda yang ada disekitarnya. Kemampuan membedakan, mengelompokkan, memfokuskan itulah yang selanjutnya diinterpretasi sebagai presepsi.


          Presepsi akan berlangsung ketika seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ bantunya yang kemudian dikirim kedalam otak. Dan didalam otak akan terjadi proses berfikir yang pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman. Sebelum terjadi presepsi pada manusia, diperlukan stimulus yang harus ditangkap melalui organ tubuh yang digunakan sebagai alat bantunya yang dinamakan panca indra. semua panca indra memiliki fungsi - fungsi psikis tersendiri.


Telinga


          Berbicara mengenai telinga, Tidak hanya pada daun telinga saja. Karena terdapat 3 bagian dalam telinga, yaitu telinga luar, telinga bagian tengah, dan bagian dalam telinga. Untuk bagian luar dimulai dari bunyi, bunyi adalah suatu gerakan molekul - molekul udara yang terbuat oleh getaran sebuah objek. Objek pertama yang bertemu dengan gelombang suara adalah gendang telinga, ketika mendengar bunyi yang semakin intensif maka gendang telinga akan semakin bergetar. Getaran yang diterima oleh gendang telinga akan dikirim ke bagian tengah telinga yang bentuknya seperti ruangan kecil yang didalamnya terdapat tiga ruang lagi yaitu hammer, anvil, dan stirrup. pada bagian tengah getaran akan semakin diperkuat lalu dikiri ke bagian dalam telinga. Pada bagian dalam telinga getaran tersebut akan di ubah agar bisa ditransmisikan ke otak.

Hidung


          Banyak makhluk hidup yang bisa menghirup bebauan lebih banyak dari manusia, tetapi manusia tetap bisa menghirup 10.000 bebauan yang berbada. Cara kerja hidung dimulai dari ketika molekul - molekul dari sebuah subtansi masuk dalam saluran hidung dan mengenai sel - sel olfaktori. Sel olfaktori merupakan syaraf reseptor yang jumblah dan jenisnya ribuan. tiap reseptor bekerja untuk bauan yang spesifik, setelah bauan dierima oleh reseptor maka akan langsung dikirim ke otak dan dimulai proses pengenalan dari masing - masing bauan.

Lidah 


          Bagian pengecap ini memiliki lebih dari seribu sel reseptor. Secara garis besar para ahli hanya percaya ada empat tipe dasar reseptor yaitu untuk mengetahui rasa manis, asam, asin, dan pahit.

Kulit


          Kita dapat membedakan objek kasar, halus, keras, dan lembek dimulai dari informasi yang dikirim dari kulit. Reseptor - reseptor menyebar disetiap bagian kulit dengan kedalaman yang berbeda di setiap bagian tubuh. oleh karena itu ada beberapa bagian tubuh yang sangat sensitif seperti ujung jari.

Mata


          Dalam analogi yang sederhana, mata mirip dengan kamera. mata harus mengukur dan mengatur cahaya yang masuk. Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya ke retina yang bekerja layaknya film, membentuk gambar.


          Alat - alat indra diatas sangatlah membantu dalam kehidupan manusia. semua alat indra dapat memberikan sensasi. sensasi adalah stimulan dari dunia luar yang dibawa masuk ke dalam sistem syaraf. Adanya penambahan informasi yang merupakan wujud interpretasi ( memasukkan makna dari yang dirasakan / sensasi dengan yang ada terlebih dahulu ) lenjadikan sensasi yang awalnya hanya fisik bertambah nilainya.

1. Perhatian

          Pada setiap saat ada ratusan, mungkin ribuan rangsangan yang tertangkap oleh setiap panca indra kita. Dan tentunya kita tidak mampu menyerap seluruh rangsangan yang ada sekaligus. Karena keterbatasan daya serap dari persepsi kita, maka kita terpaksa harus memfokuskan perhatian kita pada 1 atau 2 objek saja.

2. Set


          Set ( mental set ) adalah kesiapan mental seseorang untuk menghadapi sesuatu rangsangan yang akan timbul dengan cara tertentu.

3. Kebutuhan


          Kebutuhan kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian kebutuhan - kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan perbedaan persepsi. Misalnya : sepasang suami istri berbelanja ke mal, sang suami memilih pergi ketoko olah raga atau aksesoris mobil, sedangkan sang istri memilih ke toko tas dan sepatu. Hal ini akan menimbulkan persepsi yang berbeda tentang mal itu dari sepasang suami dan istri tadi. sang suami mengeluh bahwa mal itu serba mahal ( harga alat olah raga dan aksesoris mobilnya mahal ) sedangkan sang istri dengan riang berkata bahwa mal tersebut paling murah harganya ( tentang tas dan sepatu ).

4. Sistem Nilai


          Sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat sangat berpengaruh pada persepsi. suatu eksperimen di amerika menunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin mempersepsikan mata uang logam lebih besar dari pada ukuran yang sebenarnya. dan gejala ini tidak terdapat pada anak dari keluarga kaya.

5. Tipe Kepribadian


          Tipe kepribadian juga mempengaruhi persepsi. Misal : farida dan linda bekerja dalam satu kantor yang sama dibawah pengawasan dari atasan yang sama. farida bertipe tertutup ( introvert ) dan pemalu sedangkan linda bertipe terbuka ( ekstrovert ) dan percaya diri. Sangat mungkin frida akan mempersepsi atasannya sebagai sosok yang menakutkan dan perlu dijauhi. sedangkan untuk linda atasannya adalah sosok yang biasa saja yang bisa diajak bergaul seperti orang lain pada umumnya.

6. Gangguan Kejiwaan


          Sebagai gejala normal, ilusi berbeda dari halusinasi dan delusi. yaitu kesalahan persepsi pada penderita gangguan kejiwaan. penyandang gejala halusinasi visual seakan - akan melihat sesutu ( cahaya , bayangan , hantu atau malaikat ) dan ia percaya sekali bahwa yang dilihatnya itu realita. Sedangkan penyandang gejala halusinasi auditif seakan - akan mendengar suara tertentu ( bisikan, suara orang bercakap - cakap, gemuruh, dan sebagainya ), yang diyakininya sebagai realita. gejala halusinasi visual dan auditif dan mungkin juga halusinasi pada indra yang lain, bisa terdapat pada satu orang, yang menyebabkan orang itu mengalami delusi. Delusi merupakan keyakinan bahwa dirinya menjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan realita ( fixed false belief ), Misal : Merasa dirinya menjadi rasul tuhan atau kesatria piningit, raja majapahit, atau superman.


          Demikian pembahasan kami jika ada hal yang kurang atau yang belum kami sampaikan silakan beri tambahan melalui kotak komentar atau email kami.

Baca juga :

Contoh masa peralihan remaja

0 comments:

Posting Komentar